
Bersih. Cantik. Perineum itu. Lapangan sempit di antara dubur dan mekimu. Dengan senang hati aku menciumi dan menjilatinya, Enci. Kau pun akan melayang kalau lapangan berisi pemain tunggal yang lincah. Dalam sekejap ice skating ground itu lumer, karena saliva dan lendir Bartholin telah membasahi…
No comments:
Post a Comment